/
Welcome To My Blog Ajay Martins

Translate

Jumat, 26 Juli 2013

PKL(Proses Pembuatan Keripik Rambutan)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
            Rambutan merupakan tanaman buah hortikultura yang tumbuh di daerah tropis sehingga dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman ini mempunyai prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan mengingat buah rambutan merupakan salah satu buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
            Di Indonesia buah rambutan akan mudah ditemui di pasaran saat musim panas tiba, jumlahnya sangat melimpat sehingga terkadang harganya menjadi murah. Untuk meningkatkan nilai ekonomis menjaga stok rambutan di pasaran maka di perlukan sebuah inovasi produk pertanian salah satu inovasi tersebut adalah keripik di kota Malang dan kota Batu, produk keripik buah meruakan sala satu adalah karna produk ini jarang di temui di kota-kota lain di Indonesia selain itu harga jualnya juga cukup tinggi sehingga akan dapat meningkatkan perekonomia masyarakat.
Keripik rambutan menpunyai banyak keuggulan yaitu rasa yang tetap manis, renyah tahan lama dan biasa langsung komsumsi serta praktis pengemasannya. Dengan pembuatan keripik rambutan akan dapat menjaga nilai jual buah rambutan dan ketersediannya dipasar sehingga nilai ekonomis rambutan akan dapat meningkat. Untuk itu perlu mengetahui dan penpelajari cara pembuatan keripik rambutan yang benar sehingga akan dapat menambah pengetahuan tentang inovasi produk-produk pertanian untuk kemudian dapat terus di kembangkan.
1.2       Tujuan Praktek Kerja Lapang
Mengetahui dan mempelajari proses pembuatan keripik rambutan di UD. Putra Fasar di Desa Tunlungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
1.3       Manfaat Praktek Kerja Lapang
                 Kegiatan dari hasil Praktek Kerja Lapang ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi bagi masyarakat luas serta sebagai bekal praktis bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Rambutan
Buah rambutan banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Pohon atau tanaman yang memiliki nama latin Nephelium lappaceum ini merupakan tanaman buah holtikultura berupa pohon dengan family sapindacaeae. Tanaman buah tropis dalam bahasa Inggris Hairy Fruit. Nama rambutan berasal dari bahasa melayu yang artinya berbulu. Buah ini dikenal orang barat dengan sebutan leci berbulu. Disebut leci karena bentuk dan rasanya menyerupai leci. Menurut Anonima (2011), Dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, tanaman rambutan diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi         : Mongnoliophyta
Kelas         : Mongnoliopsida
Ordo          : Sapindales
Famili        : Sapindaceae
Gebus        : Nephelium
 Spesies       : N. Lappaceum
   Buah dari si cantik berambut ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buahnya mengandung tanin dan saponin. Bijinya mengandung lemak dan polifenolDaunnya mengandung tannin dan saponin. Kulit batangnya mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance dan zat besi. Kadar serat buah rambutan cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100 gram berat buah. Karakter buah seperti ini cocok dikonsumsi orang yang sedang berdiet menurunkan atau menjaga berat badan. (Kosiyachinda dan Salma dalam Hasbi : 2002).
Ada beberapa jenis buah rambutan yang digemari masyarakat dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi, Menurut Mahisoworo, Kusno Susanto dan Agustinus Anung: 1991 diantaranya sebagai berikut : 
  1. Rambuatan Rapiah : mutu buah tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah, rambut jarang, daging buah manis, sedikit kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya tebal.
  2. Rambutan Aceh Lebak Bulus : kulit buah berwarna merah-kuning, banyak air, ngelok dan rasanya manis dan asam.
  3. Rambutan Cimacan : kulit buah berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar, rasa manis, sedikit berair.
  4. Rambutan Binjai : merupakan salah satu buah rambutan terbaik di Indonesia, buah cukup besar, kulit berwarna merah darah sampai merah tua, rambut agak kasar dan jarang, daging buah ngelotok.
  5. Rambutan Sinyonya : banyak disukai terutama orang Tionghoa, warna buah merah tua sampai merah anggur, rambut halus dan rapat, banyak air, lembek dan tidak ngelotok.
2.2.      Khasiat dan Kandungan Gizi Buah Rambutan
   Buah Rambutan merupakan salah satu buah yang dari bagian batang sampai biji mengandung khasiat atau manfaat, buahnya rasanya manis, kenyal dan segar juga  banyak manfaatnya bagi tubuh kita
Di dalam buah rambutan tersimpan khasiat obat yang tak ternilai harganya, menurut (Broto dan Laksmi 2010). kajian pakar tanaman obat, buah rambutan memuat besi, kalium, sapai vitamin C. 100 gram (sekitar 3 buah rambutan terkandung 69 kalori, 18,1 gram karbohidrat, serta 58 mg vitamin). Kadar serat rambutan juga cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100 gram berat buah. Selain buahnya ternyata biji buah rambutan juga dapat dimanfaatkan. Biji rambutan tidak beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung lemak polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah) pada penderita kencing manis.
2.3       Kandungan Gizi Rambutan
Rambutan kaya akan kandungan kimia seperti air (84,7 %), zat besi (2,5), kalsium (22,0 mg), karbohidrat (13,9 g), gizi,  fosfor, lemak (0,1 g), zat tepung, seperti gula yang mudah larut dalam air, protein 90,7 g), serat (0,2), posporus 930,0 mg), thiamin (0,01 mg), riboflamin (0,04 mg), niacin (0,1), zat-zat enzim esensial dan non esensial serta zat mineral makro dan mikro dan juga vitamin C (38,6 mg). Buah rambutan mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Daun mengandung tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic substances, dan zat besi.
Buah rambutan tidak beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung lemak polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah) sehingga biji rambutan banyak digunakan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan kadar gula darah penderita kencing manis (Diabetes Mellitus yang Cenderung .(Menurut Dr.Ir. M. Ahkam Subroto M.App. Sc)
Tabel 1. Komposisi Kimia Buah Rambutan Dalam 100 gr Bagian Buah yang Dapat Dimakan
Komposisi Kimia
Jumlah
Protein (g)
82.1
Lemak(g)
0.3
Abu (g)
0.3
Glukose (g)
2.8
Fruktose (g)
3.0
Sukrose (g)
9.9
Pati (g)
0
Serat Makanan (g)
2.8
Asam Malat (g)
0.05
Asam Sitrat (g)
0.31
Energi (kJ)
297
Vitamin C (mg)
70.0
Niacin (mg)
0.5
Kalsium (mg)
15
Besi (mg)
0.8
Thiamin (mg)
0.01
Riboflavin (mg)
0.07
Sumber:  Menurut Anonim (2011),
2.4        Panen dan pascapanen
     Waktu Pemungutan buah yang tepat sangat penting untuk diketahui oleh penanam rambutan.Disamping berdasarkan umur buah dari berbunga,tanda-tanda fisik/penampak pada buah penting untuk di perhatikan (Soelarso: 1997).
 Pemungutan buah yang paling tepat adalah pada tingkat masak fisiologis (ripening),yaitu bilah buah sesudah dipanen mempunyai kemampuan untuk masak normal.Buah rambutan dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar,tergantung pada vrietas dan iklim.Pada musim hujan dan tepat lebih tinggi, umur buah lebih panjang (Soelarso : 1997).
 Umur simpan buah rambutan sangat berfariasi.Faktor-faktor seperti daerah penhasil,cara budidaya,iklim,tingkat kematangan dan cara-cara penanganan serta penyimpanan sangat mempengaruhi umur simpan. Terutama tingkat kematangan buah sangat penting karena umur simpsn yang maksimal hanya dapat dicapai apabila buah yang akan disimpan cukup matang (Soelarso:1997). 
2.5.      Keripik Dan Proses Pembuatannya
     Keripik adalah irisan tipis bahan yang umumnya kemudian mengalami proses pengorengan dan siap dikonsunsi.keripik merupakan produk pangan berupa makanan ringan yang akhir-akhir ini nampaak meningkat dan berkemban dimasyarakat,di berbagai rumah tangga,pasar tradisional maupun Supermarket (Makfoeld:1993).
Menurut Tani Tabloid : 2008, Pengolahan Rambutan menjadi keripik pada prinsipnya melalui beberapa tahap yaitu:
1.      Pemilihan bahan baku (Sortasi),
2.      Pencucian
3.      Pengirisan
4.      Penirisan
5.      Pengorengan.
6.      Pengemasan
1.      Sortasi
        Sortasi bertujuan untuk mendapatkan bahan baku yang baik dan keserangaman produk sehingga dipeeroleh mutu,kenampakan dan cita rasa yang baik (Sulistyowati,2000).Bahan baku harus disortir berdasarkan derajat kematangan,grade,ukuran dan bebas dari ketidak sempurnaan yaitu pada bagian tertentu pada buah mengalami kerusakan seperti memar, berlubang bercak-bercak dan busuk (Muchtadi,1993).Sortasi dilakukan sebelum bahan diolah menjadi produk agar bahan baku diolah menjadi produk agar bahan bakunya bebas dari kerusakan dan bebas dari mikroorganisme tertentu.(Makfoeld).
2.      Pencucian
Pencucian dilakukan untuk membebaskan dari kotoran yang melekat pada buah (Santosa,1995). Adanya kotoran yang melekat pada buah dapat mempengaruhi jalanya proses pengolahan sehingga tidak langsung sebagai mana mestinya,hal ini dapat mempengaruhi kualitas produk akhirnya (Anonim : 2000).
3.      Pengerisan
Pengerisan bertujuan untuk menghasilkan keripik yang rendahnya dan menjamin proses pengorengan berlangsung dengan sempurna.(Sulistyowati :2000).
4       Penirisan
Penirisan dilakukan setelah perendaman dalam larutan sorbitol dengan menggunakan saringan.Penirisan juga dapat dilakukan dengan cara dikeringanginkan selama 5-10 menit agar kandungan airnya menurun (Susanto:1994).
   5       Pengorengan
      Pengorengan adalah suatu proses pengeringan bahan pangan yang berasal dari permukan menunju kedalam bahan dengan menggunakan minyak sebagai pengantar panas (Purwarisanti, 1999 dalam Ndakunau: 2000).
    6.     Pengemasan
      Pengemasan keripik rambutan mengunakan kertas foil dengan bantuan mesin perekat listrik (Hand and pedal Sealer). Proses ini harus hati-hati, terlalu besar mengentel skala menyembabkan perangkat terlalupanas sehingga kemasan justru menjadi sobek sedangkan pengetalan skala yang terlalu kecil yang mengakibatkan plastik tidak merakat.kedua hal di atas menjadikan hasil kemasan tidak tertutup rapat sehingga kerenyahan  keripik tidak bisa di pertahankan keripik menjadi menjadi cepat lembek.
2.6.      Alat dan Bahan-Bahan Untuk Membuat  Keripik Buah 
1.      Bahan yang di gunakan
a.       Buah Rambutan segar
b.      Air Bersih
c.       Gula
d.      Minyak Goreng (Minyak Nabati)
2.      Alat yang digunakan
a.       Vacum Frying
b.      Lemari Frezeer
c.       Ember berukuran 10 liter
d.      Pisau
e.       Sendok pengaduk
f.       Spiner
g.      Mesin expired (mesin penentuan kadar luarsa)
h.      Timbangan digital
i.        Alat siler (siler listrik)

BAB III
METODOLOGI PRAKTEK KERJA LAPANG
3.1       Tempat dan Waktu Pelaksana
   Praktek Kerja Lapang (PKL) ini akan dilaksanakan di UD. Putra di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, mulai dari bulan Februari sampai Maret 2013.
3.2       Metode Pengambilan Data Praktek Kerja Lapang
Praktek kerja lapang berpartisipasi secara langsung dalam semua kegiatan atau aktivitas pada perusahaan yang akan digunakan untuk praktek kerja lapang. Ada dua jenis data yang ingin diperoleh dalam  kegiatan  praktek kerja lapang ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Perolehan data primer ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung dokumentasi dan tanya jawab dengan karyawan atau staf yang ada di, UD Putra Fasar di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Beberapa data primer yang diambil yaitu jenis rambutan, tingkat kematangan rambutan, bahan tambahan, diagram alir, peta proses operasi, proses pembuatan keripik ramburan, mendapatkan data gambar, serta data-data lainnya yang berkaitan dengan judul praktek kerja lapang. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari beberapa pustaka dan laporan lainnya yang berkaitan dengan judul praktek kerja lapang.

BAB IV
KEADAAN UMUM TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANG
4.1       Sejarah Berdirinya UD. Putra Fajar
  UD. Putra Fajar berdiri pada tanggal 12 Juli 2002 dibawah kepemilikan Bapak Suwardi Wiryo, industri keripik buah dan sayur ini dimulai berawal dari kegiatan pertama berdiri sendiri selama satu Tahun, di RT 02 RW 06 Desa Tulungrejo – Bumiaji Kota Batu, Permata dan sekitar yang sering memesan keripik ini pada Bapak Suwardi Wiryo yang kian hari semakin naik, sehingga timbulah ide dari Bapak Suwardi Wiryo tersebut untuk membuka suatu industri yang sekarang diberi nama UD. Putra Fajar.
   UD. Putra Fajar ini terletak dijalan Tulungrejo No. 21 B, karena berkembangnya dengan cepat UD. Putra Fajar  ini juga mempunyai cabang di jalan depan Brawijaya No 186 Dinoyo. Dalam setiap proses produksi toko keripik buah dan sayur UD. Putra Fajar ini mampu memproduksi berkisaran tiga ribu bungkus dengan bantuan alat oven listrik ,   prouver, blending dan bantuan alat manual.
4.2.      Lokasi Perusahaan
             UD. Putra Fajar terletak di Desa Tulungrejo Bumiaji Kota Batu, Batas wilayah Selecta sebagai berikut:
Sebelah Utar          : Perkebunan Penduduk dengan pemandangan canger
Sebelah Selatan      : Perkebunan Penduduk dengan hutan pinus di lereng bukit Panderman
Sebelah Barat         :Perekebunan Penduduk dengan pemandangan Parwisata
Sebelah Timur       :  Perkebunan Penduduk, hutan pinus di perbukitan Saruk
4 .3    Struktur  Organisasi
UD. Putra Fajar merupakan suatu usaha milik  perorangan yang dipimpin oleh seorang direksi yang juga sebagai seorang pemilik. Dalam menjalankan tugasnya seorang direksi dibantu oleh seorang general manajer yang bertanggung jawab terhadap jalanya kegiatan usaha. Untuk mempermudah pengawasan jalanya kegiatan usaha maka manajemen UD. Putra Fajar dibagi dalam beberapa departemen yang dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab langsung pada seorang manajer operasional.  Kepala bagain bertanggung jawab mengawasi dan memberikan pengarahan terhadap jalanya suatu kegiatan yang dipimpinya dengan bantuan pengawas yang bertanggung jawab mengawasi pekerjan di lapangan.
PIMPINAN
Struktur Organisasi UD. Putra Fajar Pak Suwardi Wiryo Tersusun Sebagai berikut :
                        
PENGEMASAN
PRODUKSI
PEMASARAN
 PESANAN

            Gambar 1: Sruktur Organisasi  industri keripik buah Pak Suwardi Wiryo
            Bersifat  tetap.  Artinya  bahwa  pada  masing-masing  bagian  atau jabatan  tidak  selalu  pada  satu  jabatan  saja,  karena  dari  pimpinan industri  tidak  mengharuskan  para  karyawan  tetap  berada  pada jabatannya,  tetapi  mampu  bertanggung  jawab  dan  dapat  membagi tugas pada masing-masing pekerja.
Setiap jabatan mempunyai tanggung jawab dan wewenang masing - masing yaitu :
a.        Pimpinan
Pemimpin bertugas memimpin industri dan bertanggung jawab terhadap seluruh kelangsungan industri dalam menjalankan tugas.  Seorang  pemimpin  tertinggi dalam  suatu badan   industri  yang  bertugas   mengembangkan serta memajukan industri. Selain itu pimpinan industri  juga bertugas  membuat  perencanaan jangka panjang  dan  jangka pendek   industri, mengorganisasi seluruh divisi serta bawahan, melakukan    pengawasan terhadap kinerja seluruh karyawan.
b.      Produksi
Tugas bagian produksi adalah menjalankan proses produksi,  bertanggung  jawab  dalam  masalah  bahan  baku  dan alat produksi.
c.       Pengemasan
Tugas  bagian  pengemasan  adalah  menangani  produk  jadi mulai dari sortasi produk jadi hingga pengemasan. Bagian ini juga bertanggung jawab atas  pengawasan  mutu  produk  akhir sebelum dikirim atau dipasarkan ke konsumen yang disesuaikan dengan banyak atau sedikitnya permaintaan konsumen sehingga hasil akhir dari proses produk ini langsung dipasarkan. Jenis bahan pengemasanya ialah keripik rambutan.
d.      Pemasaran
Bagian pemasaran berperan sebagai pengarah program pemasaran    produksi  kepada   konsumen, dengan  sistem pemasaran yang strategi agar hasil produksi akan dapat berjalan dengan baik.
e.       Pengantar pesanan
Pengantar  pesanan   bertugas   mengantar   produk   hingga sampai  ke  tangan konsumen. Untuk menghindari keterlambatan dalam proses pendistribusian bahan produk yang akan dikirim, maka industri Pak Suwardi Wiryo  telah menyediakan tiga unit kendaraan roda dua sebagai alat transportasi selanjutnya digunakan oleh karyawan untuk mengantar hasil produk sesuai tugasnya masing- masing dengan penuh tanggung  jawab.
4.4       Hasil dan Pembahasan
4.4.1    Bahan Baku
            Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan keripik rambutan adalah buah rambutan.  UD. Putra Fajar memperoleh buah rambutan dari pasar yang  layak untuk dikonsumsi. Dalam satu kali produksi bahan baku yang digunakan 15 kg rambutan  dan 45  liter minyak goreng.
4.4.2    Jenis Rambutan
            Jenis buah rambutan yang digunakan di UD. Putra Fajar untuk proses pembuatan keripik rambutan adalah :
Ø  Rambutan Rapiah ciri cirinya buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau kuning merah tidak merata dengan rambut yang agak jarang jarang, daging buahnya manis dan agak kering, kenyal apabila dikunyah, ngelotok dan daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik..
Ø  Rambutan Binjai yang merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar dan jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, hasil buah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok dan tebal.
4.5       Proses Pembuatan Keripik Rambutan
 4.5.1   Pengupasan
Pertama-tama kupas kulit buah rambutan, buang isinya dan iris. Dilakukan untuk membebaskan dari kotoran yang melekat pada buah rambutan . Sebab adanya kotoran yang melekat pada buah rambutan dapat mempengaruhi jalannya proses pengolahan sehingga tidak langsung sebagaimana mestinya, hal ini dapat mempengaruhi kualitas produk akhirnya .
4.5.2    Pemotongan
            Rambutan  yang sudah bersih di potong-potong. Di UD. Putra Fajar buah rambutan ini  dipotong dengan cara sederhana yaitu menggunakan pisau yang telah disediakan. Tujuan dari pemotongan ini untuk mempercepat proses pembuatan Keripik rambutan.
4.5.3    Pencucian
        Pencucian  buah Rambutan segar. Setelah selesai dicuci masukan irisan buah Rambutan ke dalam freezer kurang lebih 12 jam. Masukan irisan buah Rambutan segar ke dalam keranjang penggorengan.
4.5.4    Penggorengan
            Penggorengan dengan kencang. Nyalakan pompa dan kompor sampai tekanan menunjukan – 65 cm Hg dan suhu tabung penggoreng mencapai 85 derajat celcius, setelah itu turunkan keranjang penggorengan ini akan menyebabkan tekanan dan suhu berubah. Setiap 5 menit goyang-goyangkan tuas penggoreng agar Kripik Buah Rambutan yang dihasilkan matang secara rata. Intip tabung penggorengan ketika lama menggoreng telah mencapai 2 jam
Tanda-tanda telah matang adalah:
t  Sedikitnya gelembung-gelembung di tabung penggoreng
t  Jernihnya kaca pengintip
t  Tekanan vacuum mencapai -69 sd -70 cm Hg kembali
t  Suhu telah mencapai 85 0C
            Setelah matang, tarik tuas penggoreng ke atas lalu matikan pompa. Buka keran pelepas vacuum dan penutup tabung. Masukan ke dalam spinner dan jalankan spinner sampai tidak ada minyak yang menempel di Kripik Buah Rambutan. Kemas Kripik Buah Rambutan dalam aluminium foil. Proses membuat Kripik Buah Rambutan dari mulai mengupas hingga selesai memerlukan waktu kurang lebih 2 jam.
4.5.5    Pendinginan
            Tahap ini dilakukan untuk mengkondisikan agar  keripik rambutan lebih awet. Untuk mempertahankan kualitas dari keripik rambutan  yang dibuat maka keripik rambutan tersebut harus didinginkan sampai suhunya turun menjadi suhu  65°C. Karena pada suhu tersebut aktivitas kehidupan mikrobia perusak dapat terhambat pertumbuhannya.
4.5. 6   Keripik Rambutan
            Keripik rambuatan dibuat dari buah rambutan segar, tidak ada tambahan bahan pengawet ataupun tambahan gula/pemanis buatan, bentuk dan rasa relative tidak berbeda dengan buah aslinya.
4.5.7    Pengemasan
            Kemasan adalah suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk mengemas suatu   produk, yang telah dilengkapi dengan tulisan, label dan keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan lain-lainya yang dirasa perlu untuk disampaikan kepada konsumen. Pengemasan keripik rambutan   di UD. Putra Fajar  dilakukan secara modern, hasil keripik rambutannya di masukan ke dalam kemasaan yang sudah siap dan dipres dengan alat pres supaya  hasilnya lebih nyaman dan tidak terkontaminasi.
            Diagram Alir Proses Pembuatan keripik rambutan, dapat dilihat pada :
Buah Rambutan
Gambar 1
Pengupasan
Air Bersih

Limbah Padat
Pemotongan
Pendinginan
Keripik Rambutan
Pengemasan
Pencucian
Pengorengan
 
BAB V
PENUTUP
5.1.      Kesimpulan
     Berdasarkan pembahasan dan hasil Praktek Kerja Lapang pada Perusahaan UD.Putra Fajar mengenai Proses Pembuatan Keripik Rambutan dapat menyimpulkan  sebagai berikut:
1.      Pengupasan
2.      Pemotongan
3.      Pencucian
4.      Fermentasi 12 jam
5.      Pengorengang
5.2.      Saran
     Dari hasil Praktek Kerja Lapang Penulis menyarankan bahwa:
Perusahan UD. Putra Fajar, Untuk mempertahankan kualitas keripik rambutan yang baik maka harus diperhatikan proses yaitu dari proses pengolahan sampai dengan produk akhir yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima 2011, Dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, tanaman rambutan.
Kosiyachinda dan Salma dalam Hasbi, 2002. Buah rambutan cocok di konsumsi untuk berdiet dan menurunkan berat badan.
Broto dan Laksmi 2010. kajian pakar tanaman obat, buah rambutan memuat besi, kalium, sapai vitamin C. 
Bambang, S. http://http://fp.unram.ac.id. diakses tanggal 6 September 2012                 
Copyright © rambutan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kalie, Moehd. Baga. 2008.  Budidaya  Rambutan Varietas Unggul.  Yogyakarta: Kanisius
Lam et al 2004, komposisi kimia buah rambutan (Anonim 2011)
Mahisworo, dkk. 2001. Bertanam Rambutan. Jakarta: Penebar Swadaya,   http://safuan.wordpress.com/2007/10/08/149/h.
Mahisworo, Kusno Susanto dan Agustinus Anung, Bertanam Rambutan; Jakarta: Penebar Swadaya, 1991, cet ke-3. 80p; 21 cm.
Maspul, S. http://siradn.blogspot.com. diakses tanggal 7 September 2012
Marhartantri, Lusia.2004. Pembuatan Keripik Rambutan dalam Usaha Deversifikasi Produk Olahan Rambutan Sebagai Upaya Untuk   Mengembangkan Usaha Dipusat Oleh Khas Batu” Bagus” KKN-P. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.Malang
Makfoeld, D.1989.Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati.Agriget Yogyakarta.
Ndakunau, A.L.2002. Studi Tentang Proses Pembuatan Keripik Rambutan Dipusat Pelatihan Pertanian Dan Pedesan Swadaya (P4S)” Tulung Karya” Batu Malang Jawa Timur.PKL Universitas.
Soelarso, R Bambang 1997.Budidaya  Rambutan.Kanisius.Yogyakarta.
Sulistyowati, A 2000. Membuat Keripik Buah dan Sayur Puspaswara. Jakarta Susanto T,dan Nyoman Sucipta 1994.Teknologi Pengemasan  Bahan Makanan CV.Famili Blitar.
This entry was posted in Uncategorized by Randy Yulidar A.. Bookmark  the Permalink. (kalsium Hidroksida) merupakan salah satu contoh larutan alkali yang sering di jumpai. (Gaman dan Sherington, 1981). (Rukmana, 2002). Kripik Simulasi. (Rukmana dan Oesman, 2003).