BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Rambutan merupakan tanaman buah hortikultura yang tumbuh
di daerah tropis sehingga dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia.
Tanaman ini mempunyai prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan mengingat
buah rambutan merupakan salah satu buah yang banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia.
Di Indonesia buah rambutan akan
mudah ditemui di pasaran saat musim panas tiba, jumlahnya sangat melimpat
sehingga terkadang harganya menjadi murah. Untuk meningkatkan nilai ekonomis
menjaga stok rambutan di pasaran maka di perlukan sebuah inovasi produk
pertanian salah satu inovasi tersebut adalah keripik di kota Malang dan kota
Batu, produk keripik buah meruakan sala satu adalah karna produk ini jarang di
temui di kota-kota lain di Indonesia selain itu harga jualnya juga cukup tinggi
sehingga akan dapat meningkatkan perekonomia masyarakat.
Keripik rambutan
menpunyai banyak keuggulan yaitu rasa yang tetap manis, renyah tahan lama dan
biasa langsung komsumsi serta praktis pengemasannya. Dengan pembuatan keripik
rambutan akan dapat menjaga nilai jual buah rambutan dan ketersediannya dipasar
sehingga nilai ekonomis rambutan akan dapat meningkat. Untuk itu perlu
mengetahui dan penpelajari cara pembuatan keripik rambutan yang benar sehingga
akan dapat menambah pengetahuan tentang inovasi produk-produk pertanian untuk
kemudian dapat terus di kembangkan.
1.2 Tujuan
Praktek Kerja Lapang
Mengetahui
dan mempelajari proses pembuatan keripik rambutan di UD. Putra Fasar di Desa
Tunlungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
1.3
Manfaat Praktek Kerja Lapang
Kegiatan
dari hasil Praktek Kerja Lapang ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah
satu bahan informasi bagi masyarakat luas serta sebagai bekal praktis bagi
mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rambutan
Buah
rambutan banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Pohon atau tanaman
yang memiliki nama latin Nephelium
lappaceum ini merupakan tanaman buah holtikultura berupa pohon
dengan family sapindacaeae.
Tanaman buah tropis dalam bahasa Inggris Hairy Fruit. Nama rambutan berasal dari bahasa melayu yang
artinya berbulu. Buah ini dikenal orang barat dengan sebutan leci berbulu.
Disebut leci karena bentuk dan rasanya menyerupai leci. Menurut Anonima (2011),
Dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, tanaman
rambutan diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Mongnoliophyta
Kelas : Mongnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Gebus : Nephelium
Spesies : N. Lappaceum
Buah dari si cantik
berambut ini mengandung karbohidrat,
protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit
buahnya mengandung tanin dan
saponin. Bijinya mengandung lemak dan polifenol. Daunnya mengandung tannin dan saponin. Kulit
batangnya mengandung tannin,
saponin, flavonida, pectic substance dan zat besi. Kadar serat buah rambutan cukup tinggi, sekitar 2
gram per 100 gram berat buah. Karakter buah seperti ini cocok dikonsumsi orang
yang sedang berdiet menurunkan atau menjaga berat badan. (Kosiyachinda dan
Salma dalam Hasbi : 2002).
Ada
beberapa jenis buah rambutan yang digemari masyarakat dan dibudidayakan dengan
memilih nilai ekonomis relatif tinggi, Menurut Mahisoworo, Kusno Susanto dan
Agustinus Anung: 1991 diantaranya sebagai berikut :
- Rambuatan Rapiah : mutu buah tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah, rambut jarang, daging buah manis, sedikit kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya tebal.
- Rambutan Aceh Lebak Bulus : kulit buah berwarna merah-kuning, banyak air, ngelok dan rasanya manis dan asam.
- Rambutan Cimacan : kulit buah berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar, rasa manis, sedikit berair.
- Rambutan Binjai : merupakan salah satu buah rambutan terbaik di Indonesia, buah cukup besar, kulit berwarna merah darah sampai merah tua, rambut agak kasar dan jarang, daging buah ngelotok.
- Rambutan Sinyonya : banyak disukai terutama orang Tionghoa, warna buah merah tua sampai merah anggur, rambut halus dan rapat, banyak air, lembek dan tidak ngelotok.
2.2. Khasiat
dan Kandungan Gizi Buah Rambutan
Buah
Rambutan merupakan salah satu buah yang dari bagian batang sampai biji
mengandung khasiat atau manfaat, buahnya rasanya manis, kenyal dan segar
juga banyak manfaatnya bagi tubuh kita
Di
dalam buah rambutan tersimpan khasiat obat yang tak ternilai harganya, menurut
(Broto dan Laksmi 2010). kajian pakar tanaman obat, buah rambutan memuat besi,
kalium, sapai vitamin C. 100 gram
(sekitar 3 buah rambutan terkandung 69 kalori, 18,1 gram karbohidrat, serta 58
mg vitamin). Kadar serat rambutan juga cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100
gram berat buah. Selain buahnya ternyata biji buah rambutan juga dapat
dimanfaatkan. Biji rambutan tidak beracun dan mengandung karbohidrat, lemak,
protein, yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga
mengandung lemak polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji
rambutan tersebut menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula
dalam darah) pada penderita
kencing manis.
2.3 Kandungan
Gizi Rambutan
Rambutan kaya akan
kandungan kimia seperti air (84,7 %), zat besi (2,5), kalsium (22,0 mg),
karbohidrat (13,9 g), gizi, fosfor, lemak (0,1 g), zat tepung, seperti
gula yang mudah larut dalam air, protein 90,7 g), serat (0,2), posporus 930,0
mg), thiamin (0,01 mg), riboflamin (0,04 mg), niacin (0,1), zat-zat enzim
esensial dan non esensial serta zat mineral makro dan mikro dan juga vitamin C
(38,6 mg). Buah rambutan mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi,
kalsium, dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Daun
mengandung tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin,
flavonoida, pectic substances, dan zat besi.
Buah rambutan tidak
beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang dapat memenuhi
kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung lemak polifenol cukup
tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut menghasilkan
khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah) sehingga biji rambutan
banyak digunakan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan kadar gula darah
penderita kencing manis (Diabetes Mellitus yang Cenderung .(Menurut Dr.Ir. M.
Ahkam Subroto M.App. Sc)
Tabel 1. Komposisi Kimia Buah
Rambutan Dalam 100 gr Bagian Buah yang Dapat Dimakan
Komposisi Kimia
|
Jumlah
|
Protein
(g)
|
82.1
|
Lemak(g)
|
0.3
|
Abu
(g)
|
0.3
|
Glukose
(g)
|
2.8
|
Fruktose
(g)
|
3.0
|
Sukrose
(g)
|
9.9
|
Pati
(g)
|
0
|
Serat
Makanan (g)
|
2.8
|
Asam
Malat (g)
|
0.05
|
Asam
Sitrat (g)
|
0.31
|
Energi
(kJ)
|
297
|
Vitamin
C (mg)
|
70.0
|
Niacin
(mg)
|
0.5
|
Kalsium
(mg)
|
15
|
Besi
(mg)
|
0.8
|
Thiamin
(mg)
|
0.01
|
Riboflavin
(mg)
|
0.07
|
Sumber: Menurut
Anonim (2011),
2.4 Panen
dan pascapanen
Waktu Pemungutan buah
yang tepat sangat penting untuk diketahui oleh penanam rambutan.Disamping
berdasarkan umur buah dari berbunga,tanda-tanda fisik/penampak pada buah
penting untuk di perhatikan (Soelarso: 1997).
Pemungutan buah yang paling tepat adalah pada
tingkat masak fisiologis (ripening),yaitu
bilah buah sesudah dipanen mempunyai kemampuan untuk masak normal.Buah rambutan
dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar,tergantung pada vrietas
dan iklim.Pada musim hujan dan tepat lebih tinggi, umur buah lebih panjang
(Soelarso : 1997).
Umur simpan buah rambutan sangat
berfariasi.Faktor-faktor seperti daerah penhasil,cara budidaya,iklim,tingkat
kematangan dan cara-cara penanganan serta penyimpanan sangat mempengaruhi umur
simpan. Terutama tingkat kematangan buah sangat penting karena umur simpsn yang
maksimal hanya dapat dicapai apabila buah yang akan disimpan cukup matang
(Soelarso:1997).
2.5.
Keripik
Dan Proses Pembuatannya
Keripik adalah irisan
tipis bahan yang umumnya kemudian mengalami proses pengorengan dan siap
dikonsunsi.keripik merupakan produk pangan berupa makanan ringan yang
akhir-akhir ini nampaak meningkat dan berkemban dimasyarakat,di berbagai rumah
tangga,pasar tradisional maupun Supermarket (Makfoeld:1993).
Menurut Tani Tabloid :
2008, Pengolahan Rambutan menjadi keripik pada prinsipnya melalui beberapa
tahap yaitu:
1. Pemilihan
bahan baku (Sortasi),
2. Pencucian
3. Pengirisan
4. Penirisan
5. Pengorengan.
6. Pengemasan
1.
Sortasi
Sortasi
bertujuan untuk mendapatkan bahan baku yang baik dan keserangaman produk
sehingga dipeeroleh mutu,kenampakan dan cita rasa yang baik
(Sulistyowati,2000).Bahan baku harus disortir berdasarkan derajat kematangan,grade,ukuran dan bebas dari ketidak
sempurnaan yaitu pada bagian tertentu pada buah mengalami kerusakan seperti
memar, berlubang bercak-bercak dan busuk (Muchtadi,1993).Sortasi dilakukan
sebelum bahan diolah menjadi produk agar bahan baku diolah menjadi produk agar
bahan bakunya bebas dari kerusakan dan bebas dari mikroorganisme tertentu.(Makfoeld).
2. Pencucian
Pencucian dilakukan
untuk membebaskan dari kotoran yang melekat pada buah (Santosa,1995). Adanya
kotoran yang melekat pada buah dapat mempengaruhi jalanya proses pengolahan
sehingga tidak langsung sebagai mana mestinya,hal ini dapat mempengaruhi
kualitas produk akhirnya (Anonim : 2000).
3. Pengerisan
Pengerisan bertujuan
untuk menghasilkan keripik yang rendahnya dan menjamin proses pengorengan
berlangsung dengan sempurna.(Sulistyowati :2000).
4 Penirisan
Penirisan
dilakukan setelah perendaman dalam larutan sorbitol dengan menggunakan
saringan.Penirisan juga dapat dilakukan dengan cara dikeringanginkan selama
5-10 menit agar kandungan airnya menurun (Susanto:1994).
5 Pengorengan
Pengorengan
adalah suatu proses pengeringan bahan pangan yang berasal dari permukan menunju
kedalam bahan dengan menggunakan minyak sebagai pengantar panas (Purwarisanti,
1999 dalam Ndakunau: 2000).
6. Pengemasan
Pengemasan
keripik rambutan mengunakan kertas foil dengan bantuan mesin perekat listrik
(Hand and pedal Sealer). Proses ini harus hati-hati, terlalu besar mengentel
skala menyembabkan perangkat terlalupanas sehingga kemasan justru menjadi sobek
sedangkan pengetalan skala yang terlalu kecil yang mengakibatkan plastik tidak merakat.kedua
hal di atas menjadikan hasil kemasan tidak tertutup rapat sehingga
kerenyahan keripik tidak bisa di
pertahankan keripik menjadi menjadi cepat lembek.
2.6. Alat dan Bahan-Bahan Untuk Membuat Keripik Buah
1. Bahan yang
di gunakan
a.
Buah Rambutan segar
b.
Air Bersih
c.
Gula
d.
Minyak Goreng (Minyak Nabati)
2. Alat yang digunakan
a. Vacum Frying
b. Lemari
Frezeer
c. Ember
berukuran 10 liter
d. Pisau
e. Sendok
pengaduk
f. Spiner
g. Mesin
expired (mesin penentuan kadar
luarsa)
h. Timbangan
digital
i.
Alat siler (siler listrik)
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK KERJA LAPANG
3.1 Tempat
dan Waktu Pelaksana
Praktek
Kerja Lapang (PKL) ini akan dilaksanakan di UD. Putra di Desa Tulungrejo
Kecamatan Bumiaji Kota Batu, mulai dari bulan Februari sampai Maret 2013.
3.2 Metode
Pengambilan Data Praktek Kerja Lapang
Praktek kerja lapang
berpartisipasi secara langsung dalam semua kegiatan atau aktivitas pada
perusahaan yang akan digunakan untuk praktek kerja lapang. Ada dua jenis data
yang ingin diperoleh dalam kegiatan praktek kerja lapang ini yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
dari sumbernya. Perolehan data primer ini dilakukan dengan pengamatan secara
langsung dokumentasi dan tanya jawab dengan karyawan atau staf yang ada di, UD
Putra Fasar di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Beberapa data
primer yang diambil yaitu jenis rambutan, tingkat kematangan rambutan, bahan
tambahan, diagram alir, peta proses operasi, proses pembuatan keripik ramburan,
mendapatkan data gambar, serta data-data lainnya yang berkaitan dengan judul
praktek kerja lapang. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
beberapa pustaka dan laporan lainnya yang berkaitan dengan judul praktek kerja
lapang.
BAB IV
KEADAAN
UMUM TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANG
4.1 Sejarah
Berdirinya UD.
Putra Fajar
UD. Putra Fajar berdiri pada tanggal 12 Juli
2002 dibawah kepemilikan Bapak Suwardi Wiryo, industri keripik buah dan sayur
ini dimulai berawal dari kegiatan pertama berdiri sendiri selama satu Tahun, di
RT 02 RW 06 Desa Tulungrejo – Bumiaji Kota Batu, Permata dan sekitar yang
sering memesan keripik ini pada Bapak Suwardi Wiryo yang kian hari semakin
naik, sehingga timbulah ide dari Bapak Suwardi Wiryo tersebut untuk membuka
suatu industri yang sekarang diberi nama UD. Putra Fajar.
UD. Putra Fajar ini terletak dijalan Tulungrejo No. 21 B, karena
berkembangnya dengan cepat UD. Putra Fajar
ini juga mempunyai cabang di jalan
depan Brawijaya No 186 Dinoyo. Dalam setiap proses produksi toko keripik buah
dan sayur UD. Putra Fajar ini mampu memproduksi berkisaran tiga ribu bungkus
dengan bantuan alat oven listrik ,
prouver, blending dan bantuan alat manual.
4.2.
Lokasi Perusahaan
UD. Putra Fajar
terletak di Desa Tulungrejo Bumiaji Kota Batu, Batas wilayah Selecta sebagai
berikut:
Sebelah Utar : Perkebunan Penduduk dengan
pemandangan canger
Sebelah Selatan :
Perkebunan Penduduk dengan hutan pinus di lereng bukit Panderman
Sebelah Barat :Perekebunan Penduduk dengan
pemandangan Parwisata
Sebelah
Timur : Perkebunan Penduduk, hutan pinus di
perbukitan Saruk
4 .3 Struktur
Organisasi
UD. Putra Fajar
merupakan suatu usaha milik perorangan
yang dipimpin oleh seorang direksi yang juga sebagai seorang pemilik. Dalam
menjalankan tugasnya seorang direksi dibantu oleh seorang general manajer yang
bertanggung jawab terhadap jalanya kegiatan usaha. Untuk mempermudah pengawasan
jalanya kegiatan usaha maka manajemen UD. Putra Fajar dibagi dalam beberapa
departemen yang dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab
langsung pada seorang manajer operasional.
Kepala bagain bertanggung jawab mengawasi dan memberikan pengarahan terhadap
jalanya suatu kegiatan yang dipimpinya dengan bantuan pengawas yang bertanggung
jawab mengawasi pekerjan di lapangan.
PIMPINAN
|
Struktur
Organisasi UD. Putra Fajar Pak Suwardi Wiryo Tersusun Sebagai berikut
:
PENGEMASAN
|
PRODUKSI
|
PEMASARAN
|
PESANAN
|
Gambar 1: Sruktur Organisasi industri keripik buah Pak Suwardi Wiryo
Bersifat tetap.
Artinya bahwa pada
masing-masing bagian atau jabatan
tidak selalu pada
satu jabatan saja,
karena dari pimpinan industri tidak
mengharuskan para karyawan
tetap berada pada jabatannya, tetapi
mampu bertanggung jawab
dan dapat membagi tugas pada masing-masing pekerja.
Setiap jabatan
mempunyai tanggung jawab dan wewenang masing - masing yaitu :
a. Pimpinan
Pemimpin bertugas
memimpin industri dan bertanggung jawab terhadap seluruh kelangsungan industri
dalam menjalankan tugas. Seorang pemimpin
tertinggi dalam suatu badan industri
yang bertugas mengembangkan serta memajukan industri.
Selain itu pimpinan industri juga bertugas membuat
perencanaan jangka panjang
dan jangka pendek industri, mengorganisasi seluruh divisi
serta bawahan, melakukan pengawasan
terhadap kinerja seluruh karyawan.
b. Produksi
Tugas bagian produksi adalah menjalankan proses
produksi, bertanggung jawab
dalam masalah bahan
baku dan alat produksi.
c. Pengemasan
Tugas bagian pengemasan
adalah menangani produk
jadi mulai dari sortasi produk jadi hingga pengemasan. Bagian ini juga
bertanggung jawab atas pengawasan mutu
produk akhir sebelum dikirim atau
dipasarkan ke konsumen yang disesuaikan dengan banyak atau sedikitnya
permaintaan konsumen sehingga hasil akhir dari proses produk ini langsung
dipasarkan. Jenis bahan pengemasanya ialah keripik rambutan.
d. Pemasaran
Bagian
pemasaran berperan sebagai pengarah program pemasaran produksi
kepada konsumen, dengan sistem pemasaran yang strategi agar hasil
produksi akan dapat berjalan dengan baik.
e. Pengantar
pesanan
Pengantar pesanan
bertugas mengantar produk
hingga sampai ke tangan konsumen. Untuk menghindari
keterlambatan dalam proses pendistribusian bahan produk yang akan dikirim, maka
industri Pak Suwardi Wiryo
telah menyediakan tiga unit kendaraan roda dua sebagai alat transportasi
selanjutnya digunakan oleh karyawan untuk mengantar hasil produk sesuai
tugasnya masing- masing dengan penuh tanggung jawab.
4.4 Hasil dan Pembahasan
4.4.1 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk proses
pembuatan keripik rambutan adalah buah rambutan. UD. Putra Fajar memperoleh buah rambutan dari
pasar yang layak untuk dikonsumsi. Dalam
satu kali produksi bahan baku yang digunakan 15 kg rambutan dan 45
liter minyak goreng.
4.4.2 Jenis Rambutan
Jenis buah rambutan yang digunakan di UD.
Putra Fajar untuk proses pembuatan keripik rambutan adalah :
Ø Rambutan Rapiah ciri cirinya buah tidak
terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau kuning merah
tidak merata dengan rambut yang agak jarang jarang, daging buahnya manis dan
agak kering, kenyal apabila dikunyah, ngelotok dan daging buahnya tebal, dengan
daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik..
Ø Rambutan Binjai yang merupakan salah satu
rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit
berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar dan jarang,
rasanya manis dengan asam sedikit, hasil buah tidak selebat aceh lebak bulus
tetapi daging buahnya ngelotok dan tebal.
4.5 Proses Pembuatan Keripik Rambutan
4.5.1 Pengupasan
Pertama-tama kupas kulit buah rambutan, buang
isinya dan iris. Dilakukan untuk membebaskan dari kotoran yang melekat pada buah rambutan . Sebab adanya kotoran yang melekat pada buah rambutan dapat
mempengaruhi jalannya proses pengolahan sehingga tidak langsung sebagaimana
mestinya, hal ini dapat mempengaruhi kualitas produk akhirnya .
4.5.2 Pemotongan
Rambutan yang sudah bersih di potong-potong. Di UD.
Putra Fajar buah rambutan ini dipotong
dengan cara sederhana yaitu menggunakan pisau yang telah disediakan. Tujuan
dari pemotongan ini untuk mempercepat proses pembuatan Keripik rambutan.
4.5.3 Pencucian
Pencucian
buah Rambutan segar. Setelah selesai dicuci masukan irisan buah Rambutan
ke dalam freezer kurang lebih 12 jam. Masukan irisan buah Rambutan segar ke
dalam keranjang penggorengan.
4.5.4 Penggorengan
Penggorengan dengan kencang. Nyalakan pompa dan kompor sampai
tekanan menunjukan – 65 cm Hg dan suhu tabung penggoreng mencapai 85 derajat
celcius, setelah itu turunkan keranjang penggorengan ini akan menyebabkan
tekanan dan suhu berubah. Setiap 5 menit goyang-goyangkan tuas penggoreng agar
Kripik Buah Rambutan yang dihasilkan matang secara rata. Intip tabung
penggorengan ketika lama menggoreng telah mencapai 2 jam
Tanda-tanda telah matang adalah:
t Sedikitnya gelembung-gelembung di tabung
penggoreng
t Jernihnya kaca pengintip
t Tekanan vacuum mencapai -69 sd -70 cm Hg
kembali
t Suhu telah mencapai 85 0C
Setelah
matang, tarik tuas penggoreng ke atas lalu matikan pompa. Buka keran pelepas
vacuum dan penutup tabung. Masukan ke dalam spinner dan jalankan spinner sampai
tidak ada minyak yang menempel di Kripik Buah Rambutan. Kemas Kripik Buah
Rambutan dalam aluminium foil. Proses membuat Kripik Buah Rambutan dari mulai
mengupas hingga selesai memerlukan waktu kurang lebih 2 jam.
4.5.5 Pendinginan
Tahap ini dilakukan untuk mengkondisikan agar keripik rambutan lebih awet. Untuk
mempertahankan kualitas dari keripik rambutan
yang dibuat maka keripik rambutan tersebut harus didinginkan sampai
suhunya turun menjadi suhu 65°C. Karena
pada suhu tersebut aktivitas kehidupan mikrobia perusak dapat terhambat
pertumbuhannya.
4.5. 6 Keripik Rambutan
Keripik rambuatan dibuat dari buah rambutan segar, tidak ada
tambahan bahan pengawet ataupun tambahan gula/pemanis buatan, bentuk dan rasa
relative tidak berbeda dengan buah aslinya.
4.5.7 Pengemasan
Kemasan
adalah suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk mengemas suatu produk, yang telah dilengkapi dengan
tulisan, label dan keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan lain-lainya
yang dirasa perlu untuk disampaikan kepada konsumen. Pengemasan keripik
rambutan di UD. Putra Fajar dilakukan secara modern, hasil keripik
rambutannya di masukan ke dalam kemasaan yang sudah siap dan dipres dengan alat
pres supaya hasilnya lebih nyaman dan
tidak terkontaminasi.
Diagram
Alir Proses Pembuatan keripik rambutan, dapat dilihat pada :
Buah
Rambutan
|
Gambar
1
Pengupasan
|
Air
Bersih
|
Limbah
Padat
|
Pemotongan
|
Pendinginan
|
Keripik
Rambutan
|
Pengemasan
|
Pencucian
|
Pengorengan
|
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
dan hasil Praktek Kerja Lapang pada Perusahaan UD.Putra Fajar mengenai Proses
Pembuatan Keripik Rambutan dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengupasan
2. Pemotongan
3. Pencucian
4. Fermentasi
12 jam
5. Pengorengang
5.2. Saran
Dari hasil Praktek
Kerja Lapang Penulis menyarankan bahwa:
Perusahan UD.
Putra Fajar, Untuk mempertahankan kualitas keripik rambutan yang baik maka
harus diperhatikan proses yaitu dari proses pengolahan sampai dengan produk
akhir yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima
2011, Dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan,
tanaman rambutan.
Kosiyachinda
dan Salma dalam Hasbi, 2002. Buah rambutan cocok di konsumsi untuk berdiet dan
menurunkan berat badan.
Broto
dan Laksmi 2010. kajian pakar tanaman obat, buah rambutan memuat besi, kalium,
sapai vitamin C.
Bambang,
S. http://http://fp.unram.ac.id. diakses tanggal 6 September 2012
Copyright © rambutan - Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Kalie, Moehd. Baga. 2008. Budidaya Rambutan Varietas Unggul. Yogyakarta: Kanisius
Lam et
al 2004, komposisi kimia buah
rambutan (Anonim 2011)
Mahisworo, dkk. 2001. Bertanam Rambutan.
Jakarta: Penebar Swadaya, http://safuan.wordpress.com/2007/10/08/149/h.
Mahisworo, Kusno
Susanto dan Agustinus Anung, Bertanam
Rambutan; Jakarta: Penebar Swadaya, 1991, cet ke-3. 80p; 21 cm.
Maspul,
S. http://siradn.blogspot.com. diakses tanggal 7 September 2012
Marhartantri, Lusia.2004. Pembuatan Keripik Rambutan dalam Usaha Deversifikasi Produk Olahan
Rambutan Sebagai Upaya Untuk
Mengembangkan Usaha Dipusat Oleh Khas Batu” Bagus” KKN-P. Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.Malang
Makfoeld, D.1989.Deskripsi Pengolahan Hasil
Nabati.Agriget Yogyakarta.
Ndakunau, A.L.2002. Studi Tentang Proses Pembuatan Keripik Rambutan Dipusat
Pelatihan Pertanian Dan Pedesan Swadaya (P4S)” Tulung Karya” Batu Malang
Jawa Timur.PKL Universitas.
Soelarso, R Bambang 1997.Budidaya Rambutan.Kanisius.Yogyakarta.
Sulistyowati, A 2000. Membuat Keripik Buah dan Sayur Puspaswara. Jakarta
Susanto T,dan Nyoman Sucipta 1994.Teknologi Pengemasan Bahan Makanan CV.Famili Blitar.
This entry was posted in Uncategorized by Randy
Yulidar A..
Bookmark the Permalink. (kalsium Hidroksida) merupakan salah satu contoh larutan alkali yang sering
di jumpai. (Gaman dan Sherington, 1981). (Rukmana, 2002). Kripik Simulasi. (Rukmana dan Oesman, 2003).